Sabtu, 03 Desember 2016

Manajemen Pemasaran

A. Pengertian Marketing Mix

Marketing Mix atau bauran pemasaran merupakan istilah yang dipakai untuk menjelaskan perpaduan strategi-strategi pembentukan inti sistem pemasaran sebuah perusahaan untuk mengetahui reaksi pembeli. 

Pengertian Marketing Mix menurut pakar marketing dunia yaitu Kotler dan Amstrong pada tahun 1997 berbunyi : ” Marketing Mix adalah sekumpulan variable – variabel pemasaran yang dapat dikendalikan, yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam target pemasaran.

B. Unsur – unsur Marketing Mix 

1.     Product (produk)
2.    Price (Harga)
3.    Promotion (Promosi)
4.    Place (Saluran Distribusi)
5.    People (Partisipan)
6.    Process (Proses)
7.    Physical Evidence (Lingkungan fisik)

C. Perusahaan yang Melakukan Orientasi Pasar dan yang Tidak Melakukan Orientasi Pasar

Narver dan Slater (dikutip oleh Sensi, 2006) menyatakan bahwa orientasi pasar merupakan Orientasi pasar merupakan budaya bisnis dimana organisasi menciptakan perilaku untuk terus berkreasi dalam menciptakan nilai unggul bagi pelanggan untuk memusatkan diri pada kepentingan jangka panjang serta profitabilitas. Orientasi pasar terdiri dari tiga komponen perilaku yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing dan koordinasi interfungsional.

               Contoh Perusahaan yang Melakukan Orientasi Pasar :

·       Toyota Motor Corporation merupakan salah satu perusahaan yang melakukan orientasi pasar.  Toyota Motor Corporation di dalam memasarkan produknya selalu melihat segmentasi pasar, kemudian mereka memproduksi barang disesuaikan dengan segmentasi pasar tersebut, sehingga mereka dapat memperoleh mangsa pasar yang cukup besar.  Contohnya adalah adanya Toyota avanza, Toyota kijang innova, dan Toyota Alphard, ketiganya adalah family car akan tetapi memilki segmentasi yang berbeda-beda. Sehingga banyak menarik minat konsumen.

Contoh Perusahaan yang Tidak Melakukan Orientasi Pasar :

·         Perusahaan yang tidak melakukan orientasi pasar seperti tempat/warung makan kecil dipinggir jalan. Warung makan di pinggir jalan contohnya seperti warteg (warung tegal), tempat makan seperti ini tidak melakukan orientasi pasar sebagai mana perusahaan – perusahaan lainnya. Tempat makan ini tidak melakukan tester (mencoba makanannya) kepada masyarakat, tidak melakuan inovasi – inovasi untuk mengembangkan makanannya atau produknya, tidak melakukan segmentasi pasar untuk didalam menjual makanannya. Akibatnya makanan atau produknya hanya sebatas itu – itu saja (tidak ada perubahan atau perkembangan).

Dalam hal ini perusahaan yang akan berhasil dalam jangkan panjang adalah perusahaan yang melakukan orientasi pasar dengan melihat banyak peluang yang ada di sekitarnya, melakukan inovasi – inovasi (pembaharuan produk), melakukan segmentasi pasar dan hal – hal lain yang berhungan dengan orientasi – orientasi kedepan.

D. Masalah Harga dapat Memberikan Dorongan bagi Peodusen untuk Membuat Barang dan Pengaruh Harga bagi Konsumen dalam Menetapkan Pembelian

Masalah harga dapat memberikan dorongan bagi produsen untuk membuat barang, karena produsen memiliki prinsip ekonomi yaitu dengan cara menekan biaya produksi untuk menghasilkan barang produksi sesuai yang diharapkan.
                                                      
Contoh tindakan produsen yang berdasarkan prinsip ekonomi, diantaranya :

1.     Menggunakan bahan mentah berkualitas tinggi dengan harga murah
2.    Menetukan lokasi pabrik yang dekat dengan bahan baku
3.    Memilih dan menetapkan barang yang akan diproduksi
4.  Menetapkan jumlah tenaga kerja dan alat-alat produksi agar biaya produksi dapat ditekan serendah-rendahnya
5.  Membuat analisis kebutuhan pasar agar barang yang diproduksi dapat laku terjual
6.  Produsen selalu mengusahakan agar hasil produksinya dibeli konsumen dengan harga terjangkau dengan mutu yang baik dan mampu bersaing
7.    Memperoleh keuntungan sebesar-besarnya

Pengaruh harga bagi konsumen dalam menetapkan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :

1.     Harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik bagi para pembeli untuk  membeli barang tersebut. Penetapan harga jual barang yang tepat tidak juga selalu berarti bahwa harga haruslah ditetapkan rendah atau serendah mungkin.
2.  Ketika harga naik produsen juga akan menaikkan produksi sedangkan konsumen akan mengurangi pembelian, sebaliknya jika harga turun produsen akan mengurangi produksi agar barangnya laku di pasar dan konsumen akan membeli ataupun mengkonsumi lebih banyak.
3.    Banyaknya perusahaan perusahaan lain dalam binis menyebabkan terjadinya persaingan yang tinggi untuk dapat menjaga posisinya dan bertahan, perusahaan harus memahami karakteristik konsumen mereka dan memahami bagaimana konsumen dalam memutuskan pembelian, dengan memahami perilaku konsumen dalam proses pengambil keputusan, maka perusahaan akan dapat mempengaruhinya, sehingga konsumen tersebut nantinya akan menggunakan produk mereka.
4.  Sering dijumpai bahwa apabila harga barang tertentu itu rendah maka banyak konsumen justru tidak senang karena dengan harga yang murah itu maka semua orang dapat memakai barang tersebut. Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedang unsur lain hanyalah unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Tingkat harga yang ditetapkan perusahaan berperan bagi konsumen dalam menentukan keputusan pembeliannya, karena dalam keputusan pembeliannya konsumen mengharapkan kualitas dan performa sesuatu produk atau jasa, harga dan biaya yang tidak terlalu mahal dalam artian sepadan dengan kualitas produk, keuntungan sosial sebagai hasil dari pembelian tersebut.

Sumber :



Manajemen Sumber Daya Manusia

Bagaimana Persiapan dalam Menghadapi Wawancara Kerja baik Offline maupun Online ?             Dewasa ini, kita semua pasti sudah seri...