A. Pengertian
Marketing Mix
Marketing
Mix atau bauran pemasaran merupakan istilah yang dipakai
untuk menjelaskan perpaduan strategi-strategi pembentukan inti sistem pemasaran
sebuah perusahaan untuk mengetahui reaksi pembeli.
Pengertian Marketing Mix menurut pakar marketing dunia yaitu Kotler dan Amstrong pada tahun 1997
berbunyi : ” Marketing Mix adalah
sekumpulan variable – variabel pemasaran yang dapat dikendalikan, yang
digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan
dalam target pemasaran.“
B.
Unsur – unsur Marketing Mix
1.
Product (produk)
2.
Price (Harga)
3.
Promotion (Promosi)
4.
Place (Saluran Distribusi)
5.
People (Partisipan)
6.
Process (Proses)
7.
Physical Evidence (Lingkungan fisik)
C. Perusahaan
yang Melakukan Orientasi Pasar dan yang Tidak Melakukan Orientasi Pasar
Narver
dan Slater (dikutip oleh Sensi, 2006) menyatakan bahwa orientasi pasar
merupakan Orientasi pasar merupakan budaya bisnis dimana organisasi menciptakan
perilaku untuk terus berkreasi dalam menciptakan nilai unggul bagi pelanggan
untuk memusatkan diri pada kepentingan jangka panjang serta profitabilitas.
Orientasi pasar terdiri dari tiga komponen perilaku yaitu orientasi pelanggan,
orientasi pesaing dan koordinasi interfungsional.
Contoh Perusahaan yang Melakukan Orientasi
Pasar :
· Toyota
Motor Corporation merupakan salah satu perusahaan yang melakukan orientasi
pasar. Toyota Motor Corporation di dalam
memasarkan produknya selalu melihat segmentasi pasar, kemudian mereka
memproduksi barang disesuaikan dengan segmentasi pasar tersebut, sehingga
mereka dapat memperoleh mangsa pasar yang cukup besar. Contohnya adalah adanya Toyota avanza, Toyota
kijang innova, dan Toyota Alphard, ketiganya adalah family car akan tetapi
memilki segmentasi yang berbeda-beda. Sehingga banyak menarik minat konsumen.
Contoh
Perusahaan yang Tidak Melakukan Orientasi Pasar :
·
Perusahaan yang tidak melakukan orientasi
pasar seperti tempat/warung makan kecil dipinggir jalan. Warung makan di pinggir
jalan contohnya seperti warteg (warung tegal), tempat makan seperti ini tidak
melakukan orientasi pasar sebagai mana perusahaan – perusahaan lainnya. Tempat
makan ini tidak melakukan tester (mencoba makanannya) kepada masyarakat, tidak
melakuan inovasi – inovasi untuk mengembangkan makanannya atau produknya, tidak
melakukan segmentasi pasar untuk didalam menjual makanannya. Akibatnya makanan
atau produknya hanya sebatas itu – itu saja (tidak ada perubahan atau
perkembangan).
Dalam hal ini perusahaan yang akan berhasil dalam jangkan panjang adalah
perusahaan yang melakukan orientasi pasar dengan melihat banyak peluang yang
ada di sekitarnya, melakukan inovasi – inovasi (pembaharuan produk), melakukan
segmentasi pasar dan hal – hal lain yang berhungan dengan orientasi – orientasi
kedepan.
D. Masalah
Harga dapat Memberikan Dorongan bagi Peodusen untuk Membuat Barang dan Pengaruh
Harga bagi Konsumen dalam Menetapkan Pembelian
Masalah harga
dapat memberikan dorongan bagi produsen untuk membuat barang, karena produsen memiliki
prinsip ekonomi yaitu dengan cara menekan biaya produksi untuk menghasilkan
barang produksi sesuai yang diharapkan.
Contoh
tindakan produsen yang berdasarkan prinsip ekonomi, diantaranya :
1. Menggunakan bahan
mentah berkualitas tinggi dengan harga murah
2. Menetukan lokasi
pabrik yang dekat dengan bahan baku
3. Memilih dan menetapkan barang yang akan diproduksi
4. Menetapkan jumlah
tenaga kerja dan alat-alat produksi agar biaya produksi dapat ditekan
serendah-rendahnya
5. Membuat analisis kebutuhan pasar agar barang yang diproduksi dapat laku
terjual
6. Produsen selalu
mengusahakan agar hasil produksinya dibeli konsumen dengan harga terjangkau
dengan mutu yang baik dan mampu bersaing
7. Memperoleh
keuntungan sebesar-besarnya
Pengaruh harga bagi konsumen dalam
menetapkan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
1. Harga yang tidak tepat akan berakibat
tidak menarik bagi para pembeli untuk membeli barang tersebut. Penetapan
harga jual barang yang tepat tidak juga selalu berarti bahwa harga haruslah
ditetapkan rendah atau serendah mungkin.
2. Ketika harga naik produsen juga akan
menaikkan produksi sedangkan konsumen akan mengurangi pembelian, sebaliknya
jika harga turun produsen akan mengurangi produksi agar barangnya laku di pasar
dan konsumen akan membeli ataupun mengkonsumi lebih banyak.
3. Banyaknya perusahaan perusahaan lain
dalam binis menyebabkan terjadinya persaingan yang tinggi untuk dapat menjaga
posisinya dan bertahan, perusahaan harus memahami karakteristik konsumen mereka
dan memahami bagaimana konsumen dalam memutuskan pembelian, dengan memahami
perilaku konsumen dalam proses pengambil keputusan, maka perusahaan akan dapat
mempengaruhinya, sehingga konsumen tersebut nantinya akan menggunakan produk
mereka.
4. Sering dijumpai bahwa apabila harga
barang tertentu itu rendah maka banyak konsumen justru tidak senang karena
dengan harga yang murah itu maka semua orang dapat memakai barang tersebut.
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan
penerimaan penjualan, sedang unsur lain hanyalah unsur biaya saja. Walaupun
penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan yang
kurang sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Tingkat
harga yang ditetapkan perusahaan berperan bagi konsumen dalam menentukan
keputusan pembeliannya, karena dalam keputusan pembeliannya konsumen
mengharapkan kualitas dan performa sesuatu produk atau jasa, harga dan biaya
yang tidak terlalu mahal dalam artian sepadan dengan kualitas produk,
keuntungan sosial sebagai hasil dari pembelian tersebut.
Sumber :